http://referral.totobet.net/link.php?member=nomor13

Jika Aku Harus

Jika aku harus berenang di laut untuk mendapatkan apa yang aku inginkan,
aku akan belajar bagaimana berenang, dan aku akan mengarungi lautan itu.

Jika aku harus mendaki gunung tertinggi untuk mendapatkan apa yang aku inginkan, aku akan belajar cara memanjat, dan aku akan memanjat gunung itu.

Jika aku harus menyelam samudra terdalam untuk mendapatkan apa yang aku inginkan, maka aku akan belajar bagaimana cara menyelam, dan aku akan menyelami samudra itu.


Jika aku kecewa karena hal-hal yang tidak tampak seperti yang aku inginkan,
maka aku akan belajar bagaimana menerimanya, dan aku akan mencoba untuk menerimanya.

Setidaknya sekarang aku telah mengalami bagaimana berenang, mendaki dan menyelam dan juga bagaimana untuk menerima segala sesuatu yang berasal dari usahaku..

Kemudian, aku akan mencoba kembali untuk melakukan lebih baik. Demi apa yang aku inginkan…
Aku akan datang.. dan mencapai semua itu.. Semoga saja keinginan ini adalah baik… dan untuk kebaikan

By Johni Pangalila – Resensi.net

Sukses Yang Terkucilkan

Kehidupan manusia dikelilingi oleh dinamika kehidupan yang beraneka ragam bentuknya. Hidup manusia senantiasa diselimuti oleh bermacam-macam pengaruh, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh positif berkaitan erat dengan apa yang disebut dengan “petunjuk”. Sedangkan pengaruh negatif berhubungan erat dengan “godaan”. Kedua jenis pengaruh ini tidak hanya menghinggapi satu atau dua orang tetapi ke semua orang.

Dalam sebuah hadis Nabi dikatakan bahwa kemiskinan itu dekat dengan kekufuran. Bunyi hadis tersebut nampaknya logis yaitu tatkala hidup seseorang berada dalam level miskin atau serba kekurangan maka ketahanan jiwanya akan rapuh dalam menghadapi cobaan hidup. Disini dibutuhkan sebuah prinsip yang kuat dengan menggigitkan gigi-gigi gerahamnya pada norma-norma agama. Dengan demikian maka prinsip tersebut akan mampu menangkis segala bentuk godaan.

Tentunya tidak sedikit juga manusia yang tetap tegar dan mampu berpegang pada prisip kebenaran. Mereka tidak rapuh walau diterjang badai. Mereka tidak gentar menghadapi cobaan hidup walaupun mereka dalam kondisi serba kekurangan. Mereka tetap menghiasi dunia dengan cahaya dzikir kepada Sang Pencipta. Mereka senantiasa meramaikan dunia dengan amalan-amalan ibadahnya kepada Sang Khalik. Bagi mereka kemiskinan hanya merupakan bagian dari liku kehidupan. Kemiskinan akan berubah menjadi kaya ketika hati manusia tidak mempermasalahkannya. Kemiskinan bisa berubah menjadi kesuksesan hidup. Semua ini tergantung kepada kemauan dan kemampuan manusia dalam merubahnya.

Amalan agama sering dijadikan tumpuan oleh kebanyakan orang untuk mencapai kesuksesan hidupnya. Amalan agama sering mereka gunakan sebagai andalan untuk mendapatkan tujuan hidup sukses. Mereka percaya bahwa kekuatan dari Tuhan adalah segala-galanya. Konsep sukses yang demikian yang akan mengantarkan hidup mereka bahagia.

Konsep sukses bahagia yang datang atas ridlo dari Tuhannya juga yang akan membimbing mereka menjadi orang yang idealis, memiliki prinsip hidup, dan rendah hati (tawadu’). Tidak heran apabila kita sering menjumpai orang-orang sukses tetapi mereka tetap menunjukkan sikap-sikap ramah, familier, rendah hati, bijaksana, dermawan, dan menyejukkan hati.

Tipe orang sukses sebagaimana yang disebutkan diatas mencerminkan bahwa apa yang telah diraihnya adalah merupakan pemberian dari Tuhan serta luasnya wawasan ilmu yang mereka miliki. Benar, mereka adalah orang-orang yang berilmu. Semakin banyak ilmu yang dimiliki seseorang maka akan semakin jauh mereka dari kesombongan. Orang yang sombong adalah orang yang sedikit ilmu.

Perjalanan hidup orang yang sukses tidak akan lepas dari berbagai cobaan dan godaan. Suatu saat Tuhan akan menguji kesuksesannya dengan godaan. Apabila mereka kuat mengatasi godaan-godaan yang dihadapinya maka mereka akan menjadi manusia yang sukses mulia. Tapi sebaliknya, apabila mereka rapuh pertahanan keimanannya maka konsekuensinya mereka akan menjadi orang sukses yang hina.

Orang yang sukses mulia akan semakin langgeng karena keberadaannya lebih banyak memberi manfaat bagi orang lain dan keluarganya. Kesuksesannya akan mudah dinikmati dan dilanjutkan oleh anak cucunya. Hal ini disinyalir oleh sabda Nabi yang berbunyi, “Sebaik-baik manusia adalah mereka yang lebih bermanfaat bagi orang lain, sejelek-jelek manusia adalah yang keberadaannya didunia seperti tidak ada. (HR. Bukhori)”.

Manifestasi dari orang-orang yang sukses mulia adalah adanya support dan doa dari banyak orang agar mereka senantiasa eksis. Orang yang sukses mulia memperoleh apa yang diinginkannya tanpa merugikan pihak lain. Orang yang sukses mulia mencari apa yang diinginkannya melalui koridor agama yang tepat. Sebagai imbasnya mereka akan merasakan hidup nyaman, makan enak, dan tidur nyenyak, lantaran segala yang telah didapatkannya mendapat rekomendasi dari Tuhan. Manakala apa yang telah didapatkannya tadi yang berupa harta, rejeki, atau ilmu dinikmati oleh anak istri maka akan mengandung berkah dari Tuhan. Dan darah yang mengalir di dalam tubuh anak dan isterinya adalah darah yang penuh berkah. Hal ini sekaligus juga merupakan cerminan perjuangan dan bentuk kasih sayang yang sempurna kepada keluarga.

Di sisi lain, tidak bisa disangkal, betapa berat pilihan yang dihadapi oleh seseorang tatkala dia dihadapkan pada sebuah iming-iming yang begitu menggiurkan. Bisa dibayangkan betapa bergolaknya hati seseorang ketika idealisme yang dimiliki selama ini dirayu oleh gemerlapnya uang. Sulit dibayangkan seandainya saya dan Anda dihadapkan pada sebuah kesempatan yang begitu terbuka untuk mendapatkan tamsil (tambahan penghasilan) dengan cara mudah tapi tidak halal.

Antara keinginan untuk memanfaatkan situasi dengan bisikan kesucian hati akan bertempur dengan sengit. Apabila bisikan setan yang menang maka yang terjadi mereka akan tergelincir ke dalam jurang kenistaan. Makna hidup yang sesungguhnya akan sirna. Mereka akan jauh dari cahaya kehidupan yang dirahmati oleh Tuhan. Mereka akan terperangkap ke dalam keadaan yang sangat mengerikan.

Berkaitan dengan kondisi yang seperti tersebut di atas, Nabi Muhammad Saw telah memperingatkan kepada kita sebagai bentuk kecintaannya kepada kita, melalui sabdanya : “Ada dua dosa yang Allah Swt tidak akan menangguhkan azabnya di dunia, yaitu durhaka kepada kedua orang tua dan berbuat dzolim kepada sesama. (HR. Bukhori – Muslim).

Apabila kita cermati hadis diatas maka ada satu sisi yang begitu mengerikan yang perlu kita hindari yaitu bahwa apabila seseorang melakukan dua hal sebagaimana yang disebutkan diatas maka azab Allah akan dibayarkan tunai di dunia. Mengambil sesuatu yang bukan haknya adalah merupakan bentuk kedzoliman terhadap sesama. Sebagai konsukuensinya maka azab dari Allah segera ditimpakan kepadanya atau keluarganya. Musibah akan segera datang silih berganti, baik yang menimpa dirinya maupun anggota keluarganya.

Untuk mengantisipasi hal itu dibutuhkan sebuah ketahanan iman yang kokoh, sebuah kecerdasan spiritual yang sempurna, dan sebuah kesadaran jiwa yang luar biasa. Dukungan moral dari keluarga sangat diperlukan untuk memperkokoh benteng keimanan. Peran istri sangat besar dalam mengarahkan suami dalam menentukan pilihan. Istri yang baik akan cenderung mengarahkan suami ke hal-hal yang baik. Istri yang baik akan berperan penting dalam penegakan keluarga dan bahkan kondisi negara yang baik. Almar’atu ‘imadul bilad, idza sholuhat sholatul bilad (Wanita adalah pilar negara, apabila wanitanya baik maka baiklah negara, apabila wanitanya jelek maka akan jelek pula suatu negara).

Kondisi di lapangan memang tidak sesederhana teori saja. Siapapun akan merasa berat ketika harus berhadapan dengan situasi yang penuh dengan pilihan. Terlebih jika kebobrokan itu sudah berada dalam sebuah sistem. Seandainya tidak ikut ambil bagian dalam memanfaatkan kesempatan yang ada maka akan dikucilkan. Sebaliknya bila turut serta dalam lingkaran setan maka hukuman dari Allah segera menimpanya langsung di dunia.

Langkah terbaik yang perlu diambil ketika seseorang berada dalam lingkaran setan adalah menanamkan sebuah prinsip yang kuat pada dirinya. Sebuah prinsip yang bijaksana dalam menentukan pilihan, lebih baik dikucilkan oleh manusia daripada dikucilkan oleh Tuhan. Orang baik akan dikucilkan oleh sistem yang jelek. Orang jelek akan dikucilkan oleh sistem yang baik. Itulah dinamika kehidupan. Sebagai manusia yang penting adalah bagaimana berbuat baik kepada sesama manusia dan kepada Tuhannya. Semoga Tuhan selalu menunjukkan jalan yang terbaik kepada kita. Amin.

Oleh: Supandi

Kisah 1000 Kelereng

Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau mungkin juga karena tak terkira gembiraku sebab tak usah masuk kerja. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan.

Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan membawa secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya. Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang tak terlupakan dalam hidup ini. Begini kisahnya.

Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara Bincang-bincang Sabtu Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedang berbicara mengenai seribu kelereng kepada seseorang di telpon yang dipanggil “Tom”. Aku tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa obrolannya.

“Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjamu. Aku yakin mereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harus meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok ada anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk menonton pertunjukan tarian putrimu pun kau tak sempat”.

Ia melanjutkan : “Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalam hidupku”.

Lalu mulailah ia menerangkan teori “seribu kelereng” nya.” Begini Tom, suatu hari aku duduk-duduk dan mulai menghiitung-hitung. Kan umumnya orang rata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun. Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang merupakan jumlah semua hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang selama hidupnya. Sekarang perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal yang lebih penting”.

“Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua detail ini”, sambungnya, “dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan 2800 hari Sabtu. Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang masih bisa kunikmati”.

“Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada. Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng itu. Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio. Setiap Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng dan membuangnya”.

“Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng-kelereng itu menghilang, aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku. Sungguh, tak ada yang lebih berharga daripada mengamati waktumu di dunia ini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskan segala prioritas hidupmu”.

“Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmu dan mengajak keluar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini, kelereng terakhirku telah kuambil, kukeluarkan dari kotaknya. Aku berfikir, kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang akan datang, maka Allah telah meberi aku dengan sedikit waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan dengan orang-orang yang kusayangi”.

“Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharap suatu saat bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi!”
Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa terdengar ! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu. Mungkin ia mau memberi para pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan segalanya. Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku ganti acara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan sebuah kecupan.

“Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan”. “Lho, ada apa ini…?”, tanyanya tersenyum. “Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial”, jawabku, “Kan sudah cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak ? Oh ya, nanti kita berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng.”

Sumber: Anonymous

Think Like A Child

Sasha, anak saya yang pertama, punya sebuah “buku impian” yang ditulis diam2 di kamarnya. Kemarin, saya memperoleh privilege untuk membaca buku impian nya. Dan saya cukup kaget dengan apa yang ditulis anak saya. Isinya dahsyat. Mulai dari nama SMP favorit (dengan tulisan besar2 dibawahnya: Diterima!), nilai yang ingin dicapai lulus SD nanti, dengan siapa dia ingin menikah (ya, padahal dia baru 11 tahun), keinginan punya pesawat terbang sendiri, rumah di Hollywood dan Itali, bahkan dicantumkan juga punya uang sebesar $ 96 trilyun. Ya, dia menulis dalam dollar dan nol dua belas. Bapak nya saja tidak berani bermimpi se-dahsyat itu. Hampir saja saya nyletuk: “Emang kamu siapa? Paris Hilton?”

Saya jadi teringat cerita ikon internet marketing Indonesia, Anne Ahira, sewaktu mengikuti seminar internet marketingnya beberapa waktu lalu. Ahira kecil juga adalah pengkhayal yang hebat. Saking ingin nya keliling dunia, ia pernah menempelkan foto diri nya di kalender yang berisi gambar2 kota dunia. Jadi waktu kecil Ahira sudah punya “foto” dirinya didepan obyek wisata dunia, seperti misalnya di depan Golden Gate, Menara Eiffel, dsb. Gambar-gambar tadi di fotocopy dan ditempel di dinding. Ahira kecil ngotot, sekalipun Ibu nya mencoba meyakinkan bahwa keliling dunia hanyalah mimpi bagi anak seorang buruh pabrik dan penjual gado-gado.

Dan belakangan, Ahira dan Ibu nya menangis terharu setelah melihat foto Ahira yang dimuat di Kompas yang menggambarkan dia sedang di depan Golden Gate. Pose nya sama persis dengan foto khayalan Ahira sewaktu kecil. Luar biasa. Thoughts become Things.

Pikiran anak-anak memang sangat jernih. Saya yakin sewaktu kecil kita semua berani bermimpi dengan segala kepolosan kita. Tanpa ada ketakutan-ketakutan apakah mimpi kita akan menjadi nyata atau tidak. Barangkali konsep-konsep seperti: berpikir positif, law of attractions, dsb. sebenarnya sudah diinstall oleh Tuhan di otak kita semua sejak kita lahir. Hanya lambat laun pikiran jernih tadi hilang. Hingga saat kita dewasa, seringkali sangat sulit untuk diinstall ulang.

Anak-anak berpikir dengan cara yang berbeda dengan kita. Ada sebuah cerita, seorang konsultan yang sedang membantu memecahkan masalah di sebuah perusahaan yang sudah listed di bursa suatu ketika ikut menghadiri manajemen meeting untuk memecahkan suatu masalah. Sang konsultan membuat sebuah titik di papan tulis. Dan bertanya:“gambar apa ini?“. Seluruh anggota manajemen kompak dengan jawaban:“sebuah titik hitam di papan tulis putih“. Sang konsultan tiga kali mengulang pertanyaan yang sama, dan mendapat jawaban yang sama. Sang konsultan pun geleng-geleng kepala.“Kemarin saya menanyakan pertanyaan yang sama di sebuat TK, dan mendapat 50 jawaban yg berbeda...“ Ya, bagi anak-anak, titik hitam tadi dapat menjadi mata seekor burung, bola semut, lalat nemplok, dsb. Kreatifitas para pemimpin puncak perusahaan tadi kalah jauh dengan anak TK. Padahal kreatifitas sangat diperlukan dalam memecahkan masalah.

Tidak heran jika Picasso sampai pernah berkata: "Every child is an artist. The challenge is to remain an artist after you grow up". Ya, pelan-pelan kita berubah menjadi orang dewasa dengan meniadakan kehebatan cara berpikir anak-anak yang super kreatif itu.

Menurut pengamatan saya, anak-anak ternyata selalu menerapkan 3B yang seringkali sudah kita lupakan:

Berimajinasi
Anak-anak adalah gudang nya imajinasi. Hari ini mereka bisa menjadi guru, besok menjadi perawat, besok lagi menjadi pembalap, dsb. Hari ini bisa perang-perangan di tengah hutan, besok bisa di dalam pesawat angkasa. Imajinasi ternyata sangat penting dalam dunia pemasaran. Saya teringat cerita salah seorang teman saya yang pekerjaannya seorang marketer. Sebelum merumuskan strategi marketing. Bahkan jauh pada saat produk baru sedang di rumuskan, tim mereka berimajinasi. Misalnya dengan membayangkan bahwa produk tadi adalah sesosok manusia. Berapa umurnya, apa hobby nya, pekerjaanya, kemana kalau “hang-out”, minumnya apa, makanya apa, dst. Ini yang kemudian menjadi bahan untuk mengembangkan materi-materi iklan. Karena sudah memiliki imajinasi tentang “karakter“ produk tadi, maka penyusunan program marketing menjadi lebih mudah.

Buat anak-anak, tidak ada yang tidak mungkin. Imajinasi mereka spontan dan tidak terlalu memikirkan “the how” nya. Karena bagi anak-anak semuanya mungkin terjadi. Justru orang dewasa yang sering “menyabotase” pikiran jernih mereka dengan kata2: “ah, mana mungkin”.Bayangkan kalau cara berimajinasi anak-anak ini kita terapkan dalam menetapkan visi kita kedepan. Kita tidak akan diganggu dengan pikiran-pikiran negatif “ah mana mungkin” tadi.

Bermain
Bagi anak-anak semuanya hanyalah permainan. Dengan demikian tidak ada “masalah” bagi anak-anak. Semua hal bisa dilihat dari sisi yang menyenangkan. Lihat saja, sewaktu bencana banjir di Jakarta yang baru lalu, anak-anak yang justru ceria bermain di tengah banjir. Anak-anak lebih pandai melihat sisi menyenangkan dari setiap “persoalan”. Coba kalau ini kita terapkan dalam keseharian. Betapa “persoalan” akan lebih mudah kita hadapi. Semua menjadi permainan yang menyenangkan.

Saya dulu punya teman yang hampir putus asa karena punya banyak hutang. Saya juga sudah bingung mau ngomong apa. Ketika saya ucapkan kata-kata:” its just a game man …”, ternyata dia langsung bangkit kembali. Dia mendapat inspirasi bahwa bisnis yg dia jalani toh hanyalah permainan. Bahwa skor nya saat ini minus, hanyalah skor, dan mulai sekarang dia bisa bermain lebih bagus untuk mendapay skor yang lebih besar. Its just a game. And its fun!

Belajar
Siapa bilang anak-anak malas belajar. Justru mereka belajar setiap waktu. Saya pernah baca berita suatu penelitian di MIT yang menyimpulkan bahwa cara belajar anak2 itu seperti para scientist. Mereka sangat tertarik hubungan kausalitas. Bagaimana kalau saya melakukan ini, apa reaksi nya. Ini adalah dasar eksperimen. Dan banyak eksperimen yang mereka lakukan. Bagaimana kalau mobil-mobilan ini ban nya dicopot? Bagaimana kalau rambut boneka Barbie ini dipotong, dsb. Rasa ingin tahu yang besar ini, sebenarnya bisa menjadi pendorong kesuksesan yang luar biasa jika kita pertahankan hingga dewasa.

Anak-anak belajar secara alamiah untuk menjadi lebih baik. Seorang bayi yang belajar berjalan, setiap kali jatuh akan bangkit kembali. Berapa kali seorang anak terjatuh dari sepeda? Apakah dia akan berhenti dan meratap. Tidak, dia akan tertawa, bangkit lagi, dan bersepeda lebih baik. Ini adalah proses belajar yang luar biasa. Berani mencoba, berani jatuh dan berani mengevaluasi diri, ini yang sayangnya sering hilang pada saat kita menjadi manusia dewasa.

Jadi, kalau Anda sekarang adalah anak-anak, Anda mau menjadi siapa? Menjadi Spiderman? Batman? Donald Trump? Atau mau jadi Paris Hilton? Selamat berimajinasi.

Fauzi Rachmanto

Makna Persahabatan

Sahabat yang luar biasa, beberapa saat yang lalu, saya menerima undangan dari Mayjen Bambang Suranto untuk memberi seminar motivasi di SESKOAD (Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat) di Bandung, Jawa Barat. Karena acara akan berlangsung jam 10 pagi, maka pada pukul setengah enam pagi, saya pun bersiap-siap berangkat ke Bandung.

Ketika ke luar rumah, sopir sudah menyiapkan mobil yang sudah terisi dengan barang2. Karena satu dan lain hal, mobil yang tadinya akan digunakan harus diganti. Tidak membuang waktu, kami pun langsung memindahkan barang2 ke mobil pengganti dan segera berangkat.

Sekitar pukul 9.15 kami tiba di Kota Bandung. Saya, yang masih mengenakan sandal rumah, segera berkemas-kemas di mobil. Tapi... lho, mana sepatu saya?! Di tempat pemberhentian, kami segera sibuk mencarinya ke segala sudut mobil, tapi si sepatu tidak berkenan ditemukan juga.

"Pasti, ketinggalan di mobil yang pertama!" saya berkata dalam hati sambil menganalisa keadaan. "Padahal waktu seminar sudah mepet sekali. Dari kontak pertelpon, panitia dan peserta sudah lengkap dan siap menunggu kehadiran saya. Tidak mungkin saya pergi dahulu ke pertokoan sekarang. Lagipula, saya, asisten, dan sopir tidak terlalu mengenal jalan-jalan di Bandung. Apa yang harus saya lakukan?"
Segera saya melirik ke sepatu asisten saya. Setelah dicoba, ternyata ukuran sepatunya tidak cocok dengan kaki saya. Giliran berikutnya, sepatu si sopir menjadi sasaran dan ternyata juga tidak cocok.
Dalam kebingungan, saya teringat nama salah seorang sahabat saya yang tinggal di Bandung. Ia seorang pengusaha yang memproduksi sepatu dan sandal. Namanya, Felix Verguso (merek sepatu produksinya, sesuai namanya sendiri). Saya pun segera meneleponnya untuk meminta bantuan.

Percakapan di telepon, dan peristiwa yang terjadi setelahnya, berjalan sangat cepat. Menyadari situasi ‘genting', tanpa banyak basa basi, Felix segera membantu. Melalui anak buahnya, dikirimlah dua pasang sepatu ke tempat saya berada, lengkap dengan semir dan sikatnya. Saya coba, pilih, dan segera meluncur ke tempat seminar.

Ketika saya menanyakan harga yang harus ditebus, Felix dengan halus menolak. "Masa seorang Andrie Wongso, yang saya kenal dengan baik, harus bayar?" demikian katanya.

Berkat bantuannya, saya bisa tampil dengan layak dan penuh percaya diri, seperti biasanya. Sungguh bantuan yang sangat berharga dari seorang sahabat. Felix, thx berat sobat!
Teman-teman,
Arti persahabatan itu sangat penting! Di dalam kehidupan ini, kita tidak bisa hidup sendiri. Kita perlu memiliki sahabat. Apalagi saat kita berada dalam kesulitan atau perlu bantuan, tentu sahabat bisa kita andalkan.

Tetapi, seperti yang selalu saya katakan, yang lebih penting adalah kita bisa menjadi sahabat bagi orang lain. Lakukanlah kebajikan dan kebaikan sedikitnya satu kali sehari. Juga, bersikaplah terbuka; siap membantu orang lain! Saya melakukan hal-hal ini setiap hari dan peristiwa luar biasa ini menguatkan saya untuk terus melakukannya. Bagaimana dengan teman-teman?

Oleh : Andrie Wongso

Antara Sukses dan Tindakan

Sukses seringkali datang pada mereka yang berani bertindak; dan jarang menghampiri penakut yang tidak berani mengambil kosekuensi (Jawaharlal Nehru) 
 

Kesuksesan. Semua orang pasti menginginkan kesuksesan. Dengan kesuksesan maka kehidupan akan berubah dan jalan kebahagiaan menjadi begitu mudah diraih.

Jika berbicara mengenai kesuksesan maka kita akan mendapati dua orang yang sangat jauh berbeda. Mereka dinamakan pemenang dan pecundang. Perbedaan mendasar antara pemenang dan pecundang adalah tindakan. Pemenang adalah mereka yang melakukan apa yang dikatakan sedangkan pecundang hanya mengatakan apa yang akan mereka lakukan tanpa bertindak.

Kalau ditanyakan ke setiap orang apakah mereka menginginkan kesuksesan, pastilah setiap orang orang menjawab YA. Tetapi kalau ditanyakan tindakan apa yang telah mereka lakukan untuk meraih sukses? Jawabannya TIDAK ADA.

Kenapa orang tidak berani bertindak? TAKUT. Takut gagal, takut diremehkan, takut tidak ada yang mendukung, dan takut-takut lainnya. Mereka hanya membayangkan hal-hal buruk tanpa pernah memikirkan sebuah peluang untuk berhasil. Ingat selalu bahwa apa yang anda pikirkan akan menjadi kenyataan. Jika anda berpikir sukses maka sukses akan menghampiri Anda. Sebaliknya jika Anda berpikir gagal, kegagalanlah yang akan Anda temui.

Kesuksesan hanya bisa diraih dengan melakukan sesuatu. Kesuksesan tidak akan datang jika kita hanya memimpikannya saja. Hanya para pemenang yang berani mengambil tindakan untuk meraih kesuksesan dan mewujudkan impian. Sebuah tindakan pastilah menghasilkan konsekuensi, entah itu keberhasilan atau kegagalan.

Saya masih ingat ketika menghadiri seminar di "Action Coach". Di sana ada testimoni bagaimana sebuah peluang untuk mendapatkan sebuah waralaba asing hilang hanya dalam waktu 5 menit. Alasannya sih simple, orang yang bersangkutan keluar sebentar dari ruangan, untuk menelepon temannya untuk menanyakan apakah waralaba ini berpotensi atau tidak. Sebenarnya ia tahu bagaimana besarnya peluang bisnis waralaba, apalagi yang sudah terkenal. Pastinya, menjanjikan keuntungan yang sangat besar. Namun ia takut mengambil tindakan, karena ini berarti akan menghabiskan seluruh tabungannya.

Akhir kata, para sahabat, ingatlah selalu bahwa kesuksesan hanya menghampiri para pekerja keras dan tidak akan menghampiri para pemimpi.

Take action miracle happen, no action nothing happen.
Take Action Now !

Oleh : Ace Ruhyat

Bagaimana saya memecahkan masalah ini

Si Budi, karyawan sebuah perusahaan manufaktur elektronik baru saja mendapatkan promosi kenaikan golongan tahun ini. Tadinya, hanya seorang “Assiten supervisor”, kini menjadi “Supervisor penuh”. Masa kerjanya sudah lebih dari dua tahun dan kinerjanya yang baik, cukup menjadi alasan mengapa si Manajer memberikan “bonus” berupaka kenaikan golongan di tahun ini. Tetapi, bukan berarti si Budi bisa berleha-leha. Ada banyak project yang dilimpahkan kepadanya, bahkan bulan depan ia telah ditunjuk sebagai “project leader” untuk sebuah proyek peningkatan kualitas produk.

Nah, disinilah Budi mengalami beberapa hambatan. Ia tadinya berfikir bahwa menjadi “project leader” hanya perlu komunikasi dan komunikasi. Oh ! Ternyata tidak, banyak hal dilapangan yang tidak sesuai dengan perencanaan yang dibuat bersama tim. Ia harus merumuskan kembali, menganalisa masalah, memperbaiki dan membuat terobosan-terobosan baru.

Haiiya…! Dan, Budi berhasil.

Apa kuncinya? Budi menggunakan pendekatan P-D-C-A sebagai proses penyelesaian masalah. Dalam bahasa pengendalian kualitas, P-D-C-A dapat diartikan sebagai proses penyelesaian dan pengendalian masalah dengan pola runtun dan sistematis. Secara ringkas, ia berarti:

1. P (PLAN = Rencanakan)
Artinya merencanakan SASARAN (GOAL=TUJUAN) dan PROSES apa yang dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan SPESIFIKASI tujuan yang ditetapkan. PLAN ini harus diterjemahkan secara detil dan per sub-sistem.

2. D (DO= Kerjakan)
Artinya MELAKUKAN perencanaan PROSES yang telah ditetapkan sebelumnya. Ukuran-ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap PLAN.

3. C (CHECK=Evaluasi)
Artinya melakukan evaluasi terhadap SASARAN dan PROSES serta melaporkan apa saja hasilnya.

4. A (ACT = Menindaklanjuti)
Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil SASARAN dan PROSES dan menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Proses ACT ini sangat penting artinya sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses perbaikan selanjutnya.

Nah, bagaimana dengan Anda, apakah di perusahaan Anda sudah melakukan hal yang serupa? Selain PDCA, masih banyak lagi problem solving process method yang lain.

Oleh: Nurhadi

Fokuslah maka impian kesuksesan sangat dekat dan semakin nyata

Setiap manusia bisa menjadi sukses karena sukses itu adalah pilihan untuk kita. Banyak orang yang menginginkan sukses namun tidak banyak orang yang benar-benar bertindak untuk sukses. Diantara mereka yang belum berani bertindak ternyata mereka memiliki kesulitan untuk focus dalam bertindak.

Oleh karena itu mari kita renungkan sejenak, bagaimana kita mengarahkan focus sehingga itu sangat berguna untuk mencapai kesuksesan yang kita impikan.

Fokus membutuhkan tujuan

Bukan focus jika tidak ada tujuan. Oleh karenanya mulai hari ini, tentukan tujuan kesuksesan yang anda tujuan dengan lebih spesifik. Apakah anda ingin sukses dalambentuk mobil pribadi yang baru apakah anda menginginkan sukses itu dalam bentuk Rumah atau jabatan atau apapun yang dapat anda impikan secara jelas dan nyata. Jika tujuan anda belum jelas maka perjelaslah. Karena bola hanya dapat disarangkan menuju gawang menuju GOL jika gawangnya sudah ada.

Fokus membutuhkan keberanian

Untuk mencapai focus membutuhkan keberanian. Karena keberanian ini yang menghasilkan tindakan. Lantas bagaimana keberanian ini dapat dihasilkan?

Diantara cara untuk mencapai keberanian adalah setelah anda mengetahui tujuan. Dengan mengetahui tujuan maka dengan sendirinya keberanian itu akan datang. Karena tujuan menghasilkan motivasi anda untuk mencapainya dan motivasi akan menghasilkan keberanian anda untuk bekerja dan bertindak segera.

Fokus membutuhkan Waktu

Fokus membutuhkan waktu. Tidak ada yang instant dalam kesuksesan begitu pula kefokusan. Anda mungkin akan kehilangan waktu keluarga anda untuk sementara.Anda mungkin akan kehilangan waktu anda untuk bercanda. Namun ketika anda tidak menyisihkan waktu untuk focus dalam kesuksesan anda maka kesuksesan itu tidak pernah ada.

Fokus memiliki Godaan

Ketika anda focus pastinya godaan itu pasti ada. Godaan yang ada disamping anda. Godaan untuk sukses yang lebih dari anda rencanakan. Berhati-hatilah banyak orang yang kehilangan kefokusan karena godaan. Tak jarang dari para pekerja yang kehilangan focus nya untuk mencapai level manajer karena gaji yang tak seberapa di perusahaan yang lainnya, padahal di perusahaan tersebut dia pun harus merintis ulang fokusnya dari bawah. Tak sedikit pula para pebisnis yang belum mencapai kesuksesannya kemudian beralih ke bisnis lainnya karena tergiur dengan euphoria kesuksesan bisnis yang belum dia ketahuinya. Mereka menjual impian dan kefokusan yang telah dibangun untuk euphoria bisnis sesaat. Berhati-hatilah karena kebanyakan godaan ini yang menghancurkan focus kesuksesan anda. Jika ketika anda sudah focus dalamtujuan anda sekarang kemudian anda mendapatkan godaan dari sang Penggoda ,maka renungkan sejenak apakah kita sudah siap untuk menghancurkan semua focus dan rencana yang telah kita curahkan hanya untuk mendapatkan impian dan kesuksesan baru yang ditawarkan sang Penggoda tersebut.

Fokus memiliki Pengorbanan

Kesuksesan membutuhkan pengorbanan. Dan focus sebagai tool awal untuk sukses pun juga memiliki pengorbanan. Tidak sekedar waktu, dan konsentrasi fikiran semata yang kita korbankan. Namun juga keikhlasan untuk kehilangan sejenak impian-impian lainnya dari fikiran kita dari impian yang sudah kita rencanakan. Jangan sampai impian lain di dalam fikiran membuyarkan kefokusan yang sudah kita rencanakan. Ikhlaskan semua. Sehingga kita semakin focus kepada impian yang telah kita rencanakan.

Sahabat semua,

Kefokusan begitu sederhana. Yang kita butuhkan hanyalah konsentrasi penuh kepada tujuan kita. Sehingga kita berdoa ,bekerja dan kemudian berdoa kembali agar tujuan tersebut dapat kita raih. Sesederhana itu kefokusan. Sedangkan hal yang tadi dipaparkan adalah cara untuk membangkitkan kefokusan dari dalamdiri kita sendiri. Karena kefokusan berasal dari dalam diri maka semua kendali ada di hati dan fikiran kita masing-masing. Ketika focus kita hancur dan impian kita tidak berhasil didapatkan maka sadarilah bukan orang lain yang menghancurkan focus kita,namun kitalah yang tergoda untuk menghancurkan focus kita sendiri, karena focus itu berasal dari diri kita dan bukan dari orang lain.

Semoga tulisan sederhana ini memberikan banyak manfaat untuk kita semua.

Selamat berakhir pekan dan Salam berbagi senantiasa dari saya, Iwan Ketan.


A.Setiawan
Keep on Smile to Face the World
Life Learner,Trainer & Motivator
http://forumbebas.com/