Pagi ini, Andrew mendapat sms dari Manager-nya kalau dia tidak perlu masuk kantor. Hal ini setelah dikabarkan bahwa Kantor Perusahaan baru saja kebakaran , habis dilalap si Jago Merah. Besar kemungkinan dampak dari kejadian ini status Andrew untuk sementara akan dirumahkan.
Mendengar bosnya tersebut, Andrew yang sudah bersiap berangkat ke kantor, berubah menjadi lunglailah sudah. Wajahnya yang awalnya ceria berubah menjadi murung. Seolah bayangan hitam muncul dihadapannya. Perlahan ketakutan menghantui fikirannya, bagaimana nanti kehidupannya, bagiamana Cicilan Mobil yang masih 20 bulan ke depan. Bagaimana rencana Pernikahan yang sudah direncanakan. Bagaimana dengan semua itu? Andrew merenung kebingungan Andi, kawan sekantor Andrew juga mendapatkan sms yang sama pula dari Manager. Andi yang telah berkeluarga tanpa sadar mengeluarkan air mata. Ketakutan muncul dari hadapannya. Tentang kelaparan yang dideritanya dan keluarga. Jika benar Andi dirumahkan, artinya dia akan kehilangan pekerjaan, begitu pula cicilan mobil yang dimilikinya, entah bagaimana nanti untuk membayarnya. Menghadapi kebimbangan, Andi memtuskan bahwa dia tidak ma terus menerus dalam kebingungan. Diapun langsung bangkit seketika. Membongkar semua celengan yang masih dipunya. Segala tabungan yang masih tersisa. Dia mulai membagi uang tersebut menjadi tiga. Sepertiga langsung difikirkan untuk membuat usaha, sepertiga untuk rumah tangga dan sepertiga sisa untuk jaga-jaga. Tiga bulan telah terlewati dari kejadian itu. Andrew dan Andi positif dirumahkan oleh Perusahaan. Karena modal Perusahaan yang tak mencukupi, akhirnya mereka pun menjadi dampaknya. Bayangan ketakutan Andrew akan masa depan semakin menguat saja. Tabungan yang dimilikinya menipis untuk membayar tagihan cicilan mobil dan untuk kebutuhannya . Pernikahan yang sudah direncanakan mulai dilanda ketidakpastian, karena dia bulan demi bulan berlalu Andrew belum juga memiliki pekerjaan. Selain karena persaingan, juga focus Andrew yang memikirkan masalah pribadinya yang menjadi penghalang dan ketakutan.
Andi, kawan Sekantor Andrew pun juga memiliki nasib yang sama, yaitu dirumahkan. Namun karena Andi memiliki cara pandang yang berbeda tentang arti dirumahkan, dia tak mau larut dengan kesedihan yang menimpa. Setelah membagi uang yang tersisa dimilikinya, disertai kemampuan yang dimilikinya Andi perlahan membuka usaha. Dengan fasilitas internet, dia membuka jasa konsultan internet dari rumahnya. Memang dua bulan pertama belum ada klien yang memberikan order kepadanya.Andipun nyaris putus asa, namun Andi tidak mau membiarkan keputusasaannya mematikan api semangatnya. Dia terus bersemangat dengan ulet menawarkan produk jasanya melalui dunia maya. Dan akhirnya, di bulan ketiga dia mulai merasakan hasil jerih payahnya. Order demi order mulai datang. Sehingga Andi tak perlu lagi terpusingkan dengan masalah keuangan. Bahkan setelah satu tahun, dia mampu memiliki penghasilan jauh daripada pekerjaan yang telah ia tinggalkan karena dia “dirumahkan”
-------------------------------------------------------------------------
Sahabat.
Kita tidak pernah tahu kapan bencana menimpa. Kita juga tidak pernah tahu dengan kepastian ekonomi di negeri kita. Yang kita tahu bahwa kita harus senantiasa waspada akan segala kemungkinan yang terjadi. Dan kita juga harus bisa kreatif dalam menghadapi segala situasi. Kisah Andi dan Andrew adalah salah satu kisah dimana kemungkinan bencana dan PHK menerpa kita. Namun menghadapi PHK, ternyata pandangan kita terhadapnya tidaklah selalu sama.Walau pastinya merasa terluka dan kecewa karena PHK menimpa kita, namun ketika itu terjadi, kita tak bisa berbuat apa-apa terhadap pekerjaan kita.
“Kita memang tidak bisa mengubah situasi, namun kita bisa memanfaatkan situasi untuk kesuksesan kita” demikian seorang bijak pernah berkata kepada saya. Dalam kesulitan, selalu ada orang hebat yang mampu memanfaatkan kesulitan menjadi peluang. Seperti Andi dalam contoh diatas. Ketika dia menyadari bahwa dia tidak berdaya menghadapi situasi, maka Andi mengubah cara berfikir karyawannya untuk menjadi wirausaha. Dan ternyata dengan menjadi wirausaha membuat dia menjadi sukses luar biasa. Kejadian yang tak pasti senantiasa menghantui kita semua. Tak pernah ada jaminan pasti bahwa kita selalu eksis di pekerjaan kita.
Seorang sahabat yang sekarang menjadi Manager di Smart pernah bercerita, ketika suatu saat di pekerjaan yang lama beliau dipindahkan dari punya ruangan khusus tiba-tiba dipindahkan menjadi karyawan biasa. Menghadapi peristiwa itu jelas membuatnya kecewa, namun dibalik kecewaannya itu memberikan hikmah kepada dirinya. Ternyata dengan beliau menjadi karyawan biasa, pekerjaannya tidaklah terlalu berat sehingga beliau pun terfikirkan untuk bisa kembali melanjutkan pendidikannya dengan mengambil kuliah S-2. Justru ternyata, dengan beliau menjadi karyawan biasa untuk sementara dan kuliah S-2 inilah yang membuat karirnya melesat dikemudian hari dan kini menjadi salah satu Manajer di Perusahaannya sekarang.
Sahabat kita tidak pernah bisa menduga apa yang terjadi pada kita di hari ini. Apapun yang terjadi hari ini Bersemangatlah, karena selalu ada Hikmah didalamnya. Percayalah, dengan kita bersemangat senantiasa perlahan kita bisa menemukan celah kemudahan yang membawa kita kepada kesuksesan. Dengan kita mengubah cara pandang dari Kesulitan niscaya kita bisa menjadi Orang Sukses yang bangkit dari keterpurukan.
Orang sukses yang sebenarnya bukanlah orang yang tak pernah mengalami kesulitan/keterpurukan justru mereka adalah orang-orang yang bisa melihat peluang dibalik kesulitan yang membawanya bangkit dari kegagalan menuju kesuksesan.
Kalau orang lain bisa Sukses, maka kita pun pasti juga bisa SUKSES.
Tetap Semangat menghadapi kehidupan.
Salam berbagi senantiasa
A.Setiawan
Keep on Smile to Face the World
Life Learner,Trainer & Motivator
Certified Master NLP &Hypnotist