Salah satu jenis film yang saya sukai adalah film silat. Apalagi kalau bintangnya Jet Lee dan ceritanya klasik. Dalam cerita klasik, biasanya terkandung banyak nilai filosofis yang menggugah. Film Taichi Master misalnya. Film ini membuat saya terkesan ketika Jet Lee (tokoh utama dalam film tersebut) digambarkan sedang mengalami depresi berat. Saudara seperguruannya yang menguasai ilmu silat sebanding dengannya telah menyalahgunakan kemampuan yang dimiliki untuk berbuat kejam kepada orang lain.
Kemudian, dalam sebuah adegan, digambarkan ada serombongan orang yang sedang memikul kayu di punggungnya berjalan di pematang sawah. Tampak seorang berlari-lari menemui salah seorang pemikul kayu tersebut dan membawa kabar bahwa istrinya di rumah baru saja melahirkan.
Laki-laki yang mendengar kabar itu hanya tersenyum dan malah bingung apa yang harus diperbuatnya. Kemudian salah seorang dari temannya berkata dengan mantap, “Mengapa termenung? Segera tanggalkan beban di punggungmu dan sambutlah hari baru.” Serta merta laki laki itu melepaskan ikatan di punggungnya, meletakkan kayu yang ia pikul dan segera bergegas pulang.
Jagoan kita yang mendengar dialog tersebut tergugah. Ia tersenyum. Ada perubahan dalam raut wajahnya. Dengan bibirnya ia bergumam mengulang kalimat yang baru saja didengarnya, “Mengapa termenung segera tanggalkan beban di punggungmu dan sambutlah hari baru.”
Lalu ia pulang ke rumah, menuju kamar dan memperhatikan sekelilingnya. Ia ingat sang guru dulu pernah membekalinya sebuah buku. Lalu, ia baca buku itu dan mulai mempraktikkan gerakan yang terdapat di dalamnya. Ia menemukan jurus baru yang lembut namun penuh kekuatan, jurus taichi.
Teman-teman, sesungguhnya apa yang membelenggu diri kita untuk mencapai kesuksesan ? Mengapa seseorang sering menganggap kegagalan adalah akhir dari segalanya? Mungkin kita tidak memiliki cara atau paendekatan lain untuk menuntaskan apa yang tidak bisa kita kerjakan.
Kegagalan hanyalah peringatan bahwa kita harus mencoba menyelesaikan masalah dengan cara lain. Jalan menuju kesuksesan selalu dipenuhi dengan kegagalan. Orang yang sekses adalah mereka yang telah menghadapai begitu banyak kegagalan, tetapi berhasul menghadapinya.
Dalam buku berjudul Laa Tahzan (best-seller dunia karangan Dr. Aidh al Qorni) ada pesan: ”Sesungguhnya kesulitan yang kita alami akan memperkuat hati, menghapus dosa, mematahkan keangkuhan, dan menghancurkan kesombongan yang ada dalam diri. Kesulitan dapat menghapus kelalaian, menyalakan semangat untuk ingat kepada Tuhan mengundang rasa belas kasihan kepada orang lain, dan berakibat kita beroleh doa dari orang soleh."
Saya pun sangat setuju dengan lirik salah satu lagu yang dibawakan oleh grup band d’Masiv: “Jangan menyerah, dan nikmatilah hidup ini, karena hidup adalah anugerah”. Kesulitan akan membuat yang bersangkutan tunduk pada kekuasaan Tuhan dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha mengalahkan.
Kesulitan tak ubahnya seperti larangan yang baru datang dan peringatan dini. Di balik kesulitan tersembunyi kelembutan yang sangat besar dari Allah. Pemaafan yang lebih besar terhadap dosa, dan ampunan yang lebih banyak daripada kesalahn yang lebih banyak daripada kesalahan yang telah dibuat.
Jangan bersedih, karena kesedihan dapat melemahkan diri kita untuk melakukan amal baik. Kesedihan membuat kita malas beribadah, mengendurkan semangat, serta dapat membuat frustasi. Kesedihan membuat kita berburuk sangka serta terjerumus ke dalam sikap pesimistis.
Jangan bersedih, karena sesungguhnya kesedihan dan kegelisahan yang menyelimuti adalah biang penyakit kejiwaan, sumber penyakit syaraf, penyebab timbulnya cemas, was-was, dan keguncangan jiwa.
Tanamkan dalam diri kita bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah pelajaran bahwa cara yang kita pakai itu tidak berhasil dan sekarang saatnya mencoba dengan cara lain. Karena, hakikat dari belajar adalah melakukan hal yang sama dengan cara yang berbeda. Kegagalan baru akan menjadi tragedi dalam hidup kita jika setelah gagal kita tidak berusaha lagi. Akan tetapi, itu tidak akan terjadi, jika kita berusaha keras untuk mendapatkan kesuksesan dan kita tahu bagaimana cara memaknai kegagalan.
Kita mungkin sering bertanya dalam diri masing-masing, tatkala pemberian yang kita panjatkan Allah dibalas dengan kebalikannya.
- Kita memohon kekuatan, dan Allah akan memberi kita kesulitan-kesulitan sehingga membuat kita tegar.
- Kita memohon kebijaksanaan, Allah memberi kita berbagai persoalan hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana.
- Kita memohon kemakmuran, Allah memberi kita otak dan tenaga untuk dipergunakan sepenuhna dalam mencapai kemakmuran.
- Kita memohon keteguhan hati, Allah memberi bencana dan bahaya untuk diatasi.
- Kita memohon cinta, Allah memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicintai.
- Kita memohon kemurahan, kebaikan hati dan Allah memberi kita kesempatan-kesempatan yang silih berganti.
Begitulah Allah membimbing kita. Nah selanjutnya tergantung bagaimana kita menyikapi cobaan tersebut. Apakah kita ingin hidup terus-terusan dalam keputusasaan atau sebaliknya, penuh dengan pandangan ke depan dengan melihat peluang yang masih disediakan sebanyak-banyaknya untuk dirinya.
___________________
Muhammad Nur adalah Alumnus Ponpes Ar-Raudhatul Hasanah, Medan, Sumatera Utara. Kini, ia dalam masa pengabdian di Ma’had selaku Guru B.Inggris dan staf pengasuhan santri. Gemar dalam kepenulisan, diskusi, maupun kegiatan ekstrakurikuler di ponpes. Sedang mendalami dunia kepenulisan dan motivasi.
10 Kekuatan Manusia
"He who stops being better stops being good. - Siapa yang tidak menjadi lebih baik berarti ia berhenti menjadi baik."
Oliver Cromwell, Politikus Inggris (1599-1658)
Oliver Cromwell, Politikus Inggris (1599-1658)
Saya senang belajar dari buku, entah buku kuno ataupun terbitan baru, karena dari sanalah saya memetik banyak pelajaran hidup berharga. Salah satu falsafah hidup yang memperluas wawasan hidup saya adalah catatan surat-surat, konon ditulis oleh Zhuge Liang (181-234) untuk anaknya. Zhuge Liang adalah seorang pakar perang dan kemiliteran ternama pada masa San Guo (Sam Kok) di jaman Tiongkok Purba.
Zhuge Liang alias Kong Ming gemar membaca, dan menguasai bermacam ilmu pengetahuan diantaranya ilmu geologi, sejarah, sampai strategi perang. Di usia 27 tahun ia diangkat Raja Shu (Liu Bei) sebagai penasihat kerajaan. Selama menjadi penasihat, Zhuge Liang pernah menulis sebuah surat kepada anaknya. Isi surat yang ditulis 1.800 tahun yang lalu itu sarat dengan dengan kebijakan yang tak lekang oleh waktu dan perubahan, di antaranya berisi tentang 10 kekuatan manusia, yaitu;
Kekuatan Keheningan
Keheningan membantu kita menenangkan diri untuk menjernihkan pikiran. Ia menjelaskan bahwa suasana hening membantu kita melakukan introspeksi diri, mengevaluasi segala tindakan, dan menumbuhkan tekad untuk memperbaiki diri. Ia juga menegaskan bahwa kunci keberhasilan dalam belajar adalah keheningan, sebab dalam keheningan kita dapat menelusuri apa sebenarnya visi dan misi hidup kita.
Kekuatan Hidup Hemat
Zhuge Liang memberikan petunjuk bahwa hidup bersahaja akan menyelamatkan diri kita agar tidak diperbudak oleh materi. Hidup sederhana menurut sang penasehat ini membentuk diri kita menjadi manusia yang lebih bermoral. Jangan terseret dalam pola hidup boros, sebab pola hidup boros suatu saat dapat mengubur kita kedalam tumpukan hutang dan puing-puing kehancuran.
Kekuatan Membuat Perencanaan
Dalam surat-surat itu Zhuge Liang menegaskan tentang pentingnya merencanakan hidup. Fail to plan means plan to fail - Gagal merencanakan berarti merencanakan untuk gagal. Dengan melakukan perencanaan yang baik, maka kita akan dapat menempatkan prioritas dengan baik pula. Sebaliknya, tanpa perencanaan yang baik akan selalu membuat kita gagal menyelesaikan apapun yang kita kerjakan.
Kekuatan Belajar
Zhuge Liang dalam suratnya menyebutkan bahwa keheningan memaksimalkan pencapaian hasil dari tujuan belajar. Ia meyakini bahwa kemampuan manusia bukan berasal dari pembawaan sejak lahir, melainkan merupakan hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan dengan konsisten. Oleh sebab itu ia menyarankan agar kita tak pernah berhenti belajar sampai kapanpun. Sementara dalam proses pembelajaran, kerendahan hati akan sangat membantu kita menyerap dengan mudah ilmu pengetahuan yang dibutuhkan.
Kekuatan Nilai Tambah
Nasihatnya ini menekankan kita agar lebih banyak memberi, karena hal itu akan membuat kita lebih banyak menerima. Oleh sebab itu kita harus berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik untuk orang lain, diantaranya kepada keluarga, kerabat, teman, konsumen, mitra bisnis, dan lain sebagainya. Bila kita mampu memberikan sesuatu yang ekstra atau nilai tambah terhadap apa yang dibutuhkan orang lain, tentu saja mereka akan senang, merasa tersanjung dan terpesona. Tak heran jika selanjutnya mereka ingin selalu menjalin hubungan yang menguntungkan bagi Anda.
Kekuatan Kecepatan
Beliau menesehat anaknya agar tidak menunda-nunda pekerjaan karena penundaan artinya menghambat usaha kita mencapai visi dan misi secepat mungkin. Ia menandaskan agar kita menjalankan segala sesuatu dengan efektif dan efisien waktu. Dalam hal ini sangat dibutuhkan kemampuan memanajemen waktu. Jika perlu, satu hal dilakukan bersama-sama dengan tim agar lebih cepat terselesaikan, "Alone we can do so little; together we can do so much. - Sendiri kita menyelesaikan sedikit pekerjaan; bersama kita kerjakan sangat banyak pekerjaan," kata Hellen Keller.
Kekuatan Karakter
Zhuge Liang menasihati anaknya agar membiasakan diri tidak bersikap tergesa-gesa, sebab segala sesuatu memerlukan proses. Kehati-hatian dalam bersikap dapat membentuk sebuah karakter yang utuh. Dalam pepatah bangsa Tionghoa dikatakan, "Diperlukan waktu hanya sepuluh tahun untuk menanam dan memelihara sebatang pohon, tapi memerlukan waktu paling sedikit 100 tahun untuk membentuk sebuah watak yang utuh."
Kekuatan Waktu
Dalam suratnya Zhuge Liang menginginkan anaknya menghargai waktu. Sebab waktu berlalu sangat cepat, tak jarang ikut mengikis semangat dan cita-cita kita. Oleh sebab itu manajemen waktu dengan baik, jangan pernah menyia-nyiakan waktu dengan melakukan aktifitas yang kurang bermanfaat.
Kekuatan Imajinasi
Zhuge Liang memberikan nasehat supaya kita berpikir jauh ke depan, agar kita tidak tertinggal oleh jaman yang terus berkembang. Imajinasi tentang masa depan dikatakannya lebih kuat dari pengetahuan. Hal ini juga pernah diucapkan oleh Albert Einstein, "Imagination is everything. It is the preview of life's coming attractions. - Imajinasi adalah segalanya. Imajinasi adalah penarik realitas yang akan datang."
Kekuatan Kesederhanaan
Sang penasehat ini mencontohkan kekuatan kesederhanaan dalam setiap surat-suratnya yang singkat dan mudah dimengerti tetapi sarat tuntunan hidup positif. Tidak ada teori atau tuntunan hidup yang muluk-muluk, melainkan kebijaksanaan hidup yang sederhana. Begitupun jika kita ingin menghasilkan prestasi hidup yang luar biasa, tak perlu menggunakan teori yang rumit. Sekalipun tindakan atau langkah-langkah yang kita lakukan sederhana tetapi jika dilakukan dengan konsisten maka kita akan mudah meraih visi dan misi.
"Success is the sum of small efforts, repeated day in and day out. - Sukses merupakan kumpulan dari tindakan-tindakan sederhana, diulang terus setiap hari." Kata Robert Collier, penulis buku terlaris.
Itulah beberapa inti pesan dalam surat-surat Zhuge Liang, yang ditujukan untuk anaknya agar ia mampu berpikir, bersikap dan bertindak lebih baik dari hari ke hari. Kita dapat menyerap pemikirannya untuk menjadi yang terbaik. Jika kita berhasil melakukan yang terbaik artinya kita akan semakin dekat dengan kehidupan yang kita inginkan, kehidupan yang indah.
__________________
*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best
seller. Kunjungi websitenya di : www.andrewho-uol.com
Ujian diciptakan Tuhan hanya untuk Sang Pemenang
Sahabat, bagaimana kabar hari ini? Sebuah doa dan harapan dari saya, semoga kita semua Tetap Semangat menghadapi indahnya kehidupan.
------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- ----
Suatu ketika seorang sahabat mengeluhkan betapa sulit hidupnya dia. Beberapa bulan tanpa penghasilan. Project konsultan yang dia bangun setahun silam , tiga bulan terakhir belum juga menghasilkan. Bahkan beberapa project yang sudah hampir closing, tiba-tiba batal dan menghilangkan kepastian.
Hal tersebut membuat sahabat saya cukup depresi, karena sedikit demi sedikit modal mulai terkikis waktu, sedangkan belum ada project lagi yang tembus di tiga bulan terakhir ini. Demikian beratnya hingga akhirnya sahabat saya pun nyaris menutup kantor konsultan-IT- nya.
Sebagai sahabat, saya berupaya untuk menjaga api semangat nya. Memberikan spirit bahwa semakin besar ujian menandakan semakin dekat dengan peluang.
Dan benar saja, di puncak ketegangan "krisis" yang dialaminya, ketika modal semakin menipis, pada saat itupula akhirnya dia mendapat project yang luar biasa. Niilai Project ini mengalahkan nilai akumulasi project yang pernah ditanganinya dari awal konsultan IT-nya selama ini.
Seandainya dia menyerah pada waktu ujian menghantam dan menutup kantor konsultan-nya tentu project sebesar ini tidak akan dia dapatkan. Justru beratnya ujian di tiga bulan terakhir adalah skenario besar Tuhan, yang harus sahabat saya ini lewati agar dia ini mendapatkan project besar ini.
============ ========= ========= ========= ========= ==
Memaknai ujian kehidupan yang sahabat saya alami, mengingatkan saya akan ujian ketika di Sekolah dahulu. Ujian disekolah hanya akan diterima bagi mereka yang bersekolah. Sedangkan mereka yang tidak sekolah pasti tidak akan mengikuti ujian disekolah.
Ujian yang diterima seseorang yang bersekolah adalah kenisnyaan yang pasti akan mereka terima. Ujian sekolah diciptakan oleh institusi pendidikan sebagai sarana seleksi seseorang, apakah dia sudah layak untuk naik kejenjang yang lebih tinggi ataukah belum setelah menempuh pelajaran.Artinya ada sebuah pelajaran , transfer ilmu terlebih dahulu oleh seseorang sebelum dia menempuh ujian, dan ujian adalah sebuah pengetesan apakah ilmu yang dia terima sudah sempurna dan lulus sehingga dia akan naik kelas ke jenjang berikutnya.
Lebih dari sekedar lulus semata, ujian adalah sebuah cara institusi pendidikan untuk melihat kualitas seseorang. Tidak hanya sekedar naik kelas, namun seberapa besar prestasi yang dimiliki seseorang. Apakah dia naik kelas dengan nilai yang "Cumlaude" ataukah naik dengan nilai yang "Kemelut", canda seorang kawan di suatu saat.
Jika boleh dianalogikan, begitu juga kejadian yang menimpa sahabat saya tersebut diatas. Ketika dia menyatakan diri sebagai konsultan di dunia Informasi, pastilah dia akan mengikuti ujian di dalam kehidupannya sebagai seorang konsultan. Ujian tersebut adalah salah satu program yang diberikan Sang Pencipta, Sang Desainer Kehidupan, apakah seseorang bisa layak naik kelas atau tidak. Siapapun diri kita, dan apapu pekerjaan seseorang maka Ujian kehidupan adalah sebuah cara yang diciptakan Tuhan untuk melihat kualitas dari seseorang setelah dia melewati pekerjaan/profesi yang ditekuninya. Ujian yang diciptakan Tuhan adalah sebuah tes kehidupan yang berdasarkan ilmu yang pernah seseorang terima di masa lalu, apakah seseorang tersebut sudah faham benar tentang ilmu pembelajaran dari proses kehidupan yang telah mereka lalui.
Jika seseorang tersebut lulus, maka dapat dipastikan seseorang tersebut akan naik kelas ke jenjang kehidupan selanjutnya. Mereka yang lulus dengan hasil yang membanggakan yang kemudian sering dinamakan dengan orang-orang yang besar atau seorang pemenang. Tidak pernah ada orang besar atau Pemenang yang hebat tanpa melewati ujian kehidupan. Justru Orang-Orang Besar dan Pemenang mereka adalah yang lulus dari ujian kehidupan dengan nilai yang cemerlang, dan bukan hanya sekedar lulus semata.
Jika kita saat ini sedang menghadapi ujian kehidupan yang begitu besar, maka yakinilah bahwa kita sedang disiapkan untuk menjadi orang besar, karena ujian besar hanyalah untuk orang-orang yang besar. Ujian hanya diciptakan oleh Tuhan untuk menseleksi dari kumpulan manusia, manakah dari mereka yang layak jadi Pemenang dan manakah yang memang adalah seorang Pecundang. Pemenang senantiasa bertahan di besarnya ombak yang menghadang. bahkan Pemenang senantiasa menghadapi ujian dengan senyuman. Karena di mata Pemenang, mereka meyakini setelah badai datang, akan tiba saatnya Cuaca cerah yang memberikan kebahagiaan kehidupan.
Nikmatilah ujian kehidupan, karena suatu saat kebahagiaan akan datang, demikianlah kata seorang pemenang. Atau pepatah barat pernah mengatakan "No Pain, No Gain", tidak pernah ada keuntungan/kebahagi aan jika tidak pernah melewati kesulitan/masa- masa kesakitan.
Maka memang benar,bahwa besarnya ujian kehidupan menandakan seleksi seseorang untuk menjadi seorang Pemenang.Berbahagialah ketika ujian datang, karena artinya kita sedang dipersiapkan Tuhan untuk menjadi seorang Pemenang. Karena kualitas diri kita yang sesungguhnya baru akan terlihat dengan jelas ketika ujian menyapa dan kita menikmatinya.
Inginkah anda menjadi Pemenang? Nikmati ujian,hadapi dengan senyuman serta penuh keyakinan
maka bersabarlah menunggu saat-saat anda meraih hasil yang membanggakan sebagai Pemenang
Selamat menempuh ujian kehidupan.
Salam berbagi senantiasa
A. Setiawan
Life Learner and Trainer
http://www.iwan- ketan.co. cc/
------------
Suatu ketika seorang sahabat mengeluhkan betapa sulit hidupnya dia. Beberapa bulan tanpa penghasilan. Project konsultan yang dia bangun setahun silam , tiga bulan terakhir belum juga menghasilkan. Bahkan beberapa project yang sudah hampir closing, tiba-tiba batal dan menghilangkan kepastian.
Hal tersebut membuat sahabat saya cukup depresi, karena sedikit demi sedikit modal mulai terkikis waktu, sedangkan belum ada project lagi yang tembus di tiga bulan terakhir ini. Demikian beratnya hingga akhirnya sahabat saya pun nyaris menutup kantor konsultan-IT-
Sebagai sahabat, saya berupaya untuk menjaga api semangat nya. Memberikan spirit bahwa semakin besar ujian menandakan semakin dekat dengan peluang.
Dan benar saja, di puncak ketegangan "krisis" yang dialaminya, ketika modal semakin menipis, pada saat itupula akhirnya dia mendapat project yang luar biasa. Niilai Project ini mengalahkan nilai akumulasi project yang pernah ditanganinya dari awal konsultan IT-nya selama ini.
Seandainya dia menyerah pada waktu ujian menghantam dan menutup kantor konsultan-nya tentu project sebesar ini tidak akan dia dapatkan. Justru beratnya ujian di tiga bulan terakhir adalah skenario besar Tuhan, yang harus sahabat saya ini lewati agar dia ini mendapatkan project besar ini.
============
Memaknai ujian kehidupan yang sahabat saya alami, mengingatkan saya akan ujian ketika di Sekolah dahulu. Ujian disekolah hanya akan diterima bagi mereka yang bersekolah. Sedangkan mereka yang tidak sekolah pasti tidak akan mengikuti ujian disekolah.
Ujian yang diterima seseorang yang bersekolah adalah kenisnyaan yang pasti akan mereka terima. Ujian sekolah diciptakan oleh institusi pendidikan sebagai sarana seleksi seseorang, apakah dia sudah layak untuk naik kejenjang yang lebih tinggi ataukah belum setelah menempuh pelajaran.Artinya ada sebuah pelajaran , transfer ilmu terlebih dahulu oleh seseorang sebelum dia menempuh ujian, dan ujian adalah sebuah pengetesan apakah ilmu yang dia terima sudah sempurna dan lulus sehingga dia akan naik kelas ke jenjang berikutnya.
Lebih dari sekedar lulus semata, ujian adalah sebuah cara institusi pendidikan untuk melihat kualitas seseorang. Tidak hanya sekedar naik kelas, namun seberapa besar prestasi yang dimiliki seseorang. Apakah dia naik kelas dengan nilai yang "Cumlaude" ataukah naik dengan nilai yang "Kemelut", canda seorang kawan di suatu saat.
Jika boleh dianalogikan, begitu juga kejadian yang menimpa sahabat saya tersebut diatas. Ketika dia menyatakan diri sebagai konsultan di dunia Informasi, pastilah dia akan mengikuti ujian di dalam kehidupannya sebagai seorang konsultan. Ujian tersebut adalah salah satu program yang diberikan Sang Pencipta, Sang Desainer Kehidupan, apakah seseorang bisa layak naik kelas atau tidak. Siapapun diri kita, dan apapu pekerjaan seseorang maka Ujian kehidupan adalah sebuah cara yang diciptakan Tuhan untuk melihat kualitas dari seseorang setelah dia melewati pekerjaan/profesi yang ditekuninya. Ujian yang diciptakan Tuhan adalah sebuah tes kehidupan yang berdasarkan ilmu yang pernah seseorang terima di masa lalu, apakah seseorang tersebut sudah faham benar tentang ilmu pembelajaran dari proses kehidupan yang telah mereka lalui.
Jika seseorang tersebut lulus, maka dapat dipastikan seseorang tersebut akan naik kelas ke jenjang kehidupan selanjutnya. Mereka yang lulus dengan hasil yang membanggakan yang kemudian sering dinamakan dengan orang-orang yang besar atau seorang pemenang. Tidak pernah ada orang besar atau Pemenang yang hebat tanpa melewati ujian kehidupan. Justru Orang-Orang Besar dan Pemenang mereka adalah yang lulus dari ujian kehidupan dengan nilai yang cemerlang, dan bukan hanya sekedar lulus semata.
Jika kita saat ini sedang menghadapi ujian kehidupan yang begitu besar, maka yakinilah bahwa kita sedang disiapkan untuk menjadi orang besar, karena ujian besar hanyalah untuk orang-orang yang besar. Ujian hanya diciptakan oleh Tuhan untuk menseleksi dari kumpulan manusia, manakah dari mereka yang layak jadi Pemenang dan manakah yang memang adalah seorang Pecundang. Pemenang senantiasa bertahan di besarnya ombak yang menghadang. bahkan Pemenang senantiasa menghadapi ujian dengan senyuman. Karena di mata Pemenang, mereka meyakini setelah badai datang, akan tiba saatnya Cuaca cerah yang memberikan kebahagiaan kehidupan.
Nikmatilah ujian kehidupan, karena suatu saat kebahagiaan akan datang, demikianlah kata seorang pemenang. Atau pepatah barat pernah mengatakan "No Pain, No Gain", tidak pernah ada keuntungan/kebahagi
Maka memang benar,bahwa besarnya ujian kehidupan menandakan seleksi seseorang untuk menjadi seorang Pemenang.Berbahagialah ketika ujian datang, karena artinya kita sedang dipersiapkan Tuhan untuk menjadi seorang Pemenang. Karena kualitas diri kita yang sesungguhnya baru akan terlihat dengan jelas ketika ujian menyapa dan kita menikmatinya.
Inginkah anda menjadi Pemenang? Nikmati ujian,hadapi dengan senyuman serta penuh keyakinan
maka bersabarlah menunggu saat-saat anda meraih hasil yang membanggakan sebagai Pemenang
Selamat menempuh ujian kehidupan.
Salam berbagi senantiasa
A. Setiawan
Life Learner and Trainer
http://www.iwan-
Langganan:
Postingan (Atom)