Bagaimana seseorang dapat memupuk sifat ketabahan? Bagaimana orang tabah menghadapi segala kemungkinan, sementara orang lain mudah putus asa apabila mengalami masalah.
Berikut adalah 3 cara jitu yang sangat direkomendasikan untuk memupuk ketabahan :
1. Fokuslah Pada Hasil Akhir yang Sukses
Apabila anda jatuh tersungkur dan tak seorang pun dari kawan-kawan anda yang dapat dimintai tolong, siapa lagikah yang dapat membantu anda? Jawabannya adalah pikiran anda sendiri.
Ya, pikiranlah satu-satunya yang mampu membuat anda keluar dari lembah kekecewaan. Bukan sahabat, bukan orang tua, dan bukan juga pasangan anda. Mereka semua hanya memberi motivasi tetapi hanya pikiran anda saja yang dapat membantu anda di saat demikian. Jika pikiran tidak ‘melihat’ hasil akhir yang sukses, anda akan kehilangan semangat untuk terus berjuang (bayangan kesuksesan di masa depan akan memotivasi, jika tidak anda cenderung putus asa-kalah). Kebanyakan orang apabila gagal maka mereka akan putus asa, bukan saja dari segi materi tetapi juga dari segi kejiwaan. Disinilah bahayanya.
Kebanyakan orang membiarkan hasil yang diperoleh sekarang menghantui pikiran mereka. Misalkan keadaan anda sekarang ‘tidak bagus’. Jika menggunakan keadaan ‘tidak bagus’ sebagai landasan bagi pikiran, anda akan menghasilkan ‘kesadaran tidak bagus’ dalam pikiran. Jika ‘kesadaran tidak bagus’ senantiasa disalurkan dalam ke pikiran, ia akan berangsur-angsur meresap ke pikiran bawah sadar dan saat itulah anda terperangkap.
Itulah mengapa ada ungkapan, ”kendalikan pikiranmu, kamu dapat berbuat apa saja dengannya.”
2. Kelilingi Diri Anda dengan Hal-hal yang Positif
Memiliki hal-hal positif di sekililing anda akan sangat membantu anda memupuk ketabahan. Hal-hal positif dapat berupa :
- Berdoa
- Mendengarkan kaset motivasi
- Memasang gambar/poster positif
- Membaca buku-buku positif
- Mendekorasi kamar tidur anda dengan suasana positif
- Bergaul dengan orang-orang positif
3. Jauhkan dari Kekhawatiran yang Sebetulnya Tidak Ada
Katakanlah ketika usaha anda gagal. Anda telah kehilangan banyak uang dan berhutang sehingga tidak punya uang untuk membayarnya. Itu suatu masalah besar! Anda juga dirundung masalah lain yang memusingkan, misalnya : apa kata orang lain tentang anda, apa penafsiran mereka, apa kata tetangga, apa kata orang tua, dsb. Semua ini menjadi masalah, atau sekurang-kurangnya itulah yang anda pikirkan.
Jika kita mengkaji lebih dalam, umumnya masalah yang mengganggu sebenarnya tidak ada. Sebenarnya tidak ada yang memikirkan kita. Kebanyakan mereka hanya memikirkan diri sendiri. Kebanyakan orang tidak mempunyai waktu untuk memikirkan kita.
Satu kajian terbaru mengatakan : 93% dari masalah yang anda khawatirkan sebenarnya tidak ada. Hanya 7% saja yang terjadi. Dari masalah yang ada tersebut sebagian besar tidak bisa kita kendalikan, seperti krisis ekonomi, kestabilan politik dsb. Jadi untuk apa kita khawatir terhadap hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan?
Sumber: http://www.mypepito.info/